Destinasi Wisata di Semarang, Penuh Nilai Sejarah

 

Orang-orang Berjalan di luar Klenteng Sam Poo Kong di Semarang (Dok: Pexels.com/Yudha Aprilian)


Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah dengan banyak pesona. Mulai dari makanan khas yaitu lumpia, berbagai peristiwa sejarah pun lahir di Kota Atlas ini.

Mengunjungi tempat bersejarah dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Jadi, tidak hanya menikmati keindahan tempat wisatanya saja, kita dapat mengenang dan melestarikan peninggalan bersejarahnya.

Berikut beberapa pilihan destinasi wisata di Kota Semarang yang penuh nilai sejarah,


Lawang Sewu

Lawang Sewu terletak di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bangunan bersejarah ini dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada 1907.

Melansir dari situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang, Gedung ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang sekarang bernama PT Kereta Api Indonesia.

Gedung ini memiliki catatan sejarah berlangsungnya peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang (14 Oktober – 19 Oktober 1945). Oleh karena itu, Pemerintah Kota Semarang memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Daya tarik bangunan ini adalah karena desain bangunannya yang unik. Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri yang bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, Kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api, dilansir dari situs heritage.kai.id.

Untuk tarif tiket masuk pengunjung akan dikenai Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 bagi anak-anak.


Kota Lama Semarang

Kota Lama merupakan sebuah kawasan cagar budaya yang berlokasi di Kecamatan Semarang Utara. Di Kota Lama terdapat gedung-gedung tua dan bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun, dikutip dari situs visitjawatengah.jatengprov.go.id. Gedung-gedungnya bergaya khas Eropa dengan pintu utama dan jendela berukuran besar, elemen dekoratif, dan langit-langit yang tinggi.

Pengunjung dapat menyusuri sudut-sudut Kota Lama dengan berjalan kaki. Beberapa spot yang ramai dikunjungi yaitu Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, De Spiegel, dan masih banyak lagi.

Memasuki Kota Lama Semarang tidak dipungut biaya. Terdapat penyewaan kendaraan seperti vespa dan sepeda onthel yang dapat pengunjung gunakan untuk menikmati kawasan Kota Lama.


Candi Gedongsongo

Kompleks Candi Gedongsongo berada di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Selain sebagai cagar budaya, Kompleks Candi Gedongsongo menjadi salah satu objek wisata ternama di Semarang.

Dikutip dari situs bob.kemenparekraf.go.id, penamaan Candi Gedong Songo karena konon di kompleks tersebut terdapat sembilan candi sesuai dengan nama yang tersemat pada candi-candi.

Saat ini, candi yang memiliki bentuk utuh hanya lima buah. Sedangkan, empat candi lainnya sudah berupa reruntuhan yang tidak utuh.

Keberadaan candi ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804. Berdasarkan dari karakteristik bangunan candi, diketahui candi ini dibangun pada zaman Wangsa Syailendra pada abad ke-9, tepatnya pada tahun 927 Masehi.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan serta udara segar. Selain itu, ada penyewaan kuda untuk mengeksplor wilayah candi.


Klenteng Sam Poo Kong

Sam Poo Kong berada di Kecamatan Semarang Barat. Sam Poo Kong merupakan tempat persinggahan sekaligus pendaratan Laksamana Tiongkok beragama Islam, Sam Poo Tay Dijen, dikutip dari situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang.

Setiap tahun bertepatan tanggal 29 Lak Gwee, diadakan upacara ritual memperingati kedatangan Sam Poo Tay Dijen. Diawali dengan pawai dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong.

Untuk masuk ke kawasan klenteng, jika untuk ibadah itu gratis. Sedangkan untuk tiket wisata dijual berdasarkan waktu akhir pekan dan waktu Senin-Jumat.


Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita berlokasi di Jl. Abdulrahman Saleh No.1 Semarang. Museum diresmikan pada 2 April 1983 oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu, Soepardjo Roestam.

Koleksi utama dari museum ini adalah Koleksi Ornamen Mantingan, Arca Khudu, Gading Gajah, Ganesha Jolotigo, Wonoyobo, Cetakan Mata Uang, dan Archa Budha Berprasasti, dikutip dari situs asosiasimuseumindonesia.org.

Waktu operasional museum pukul 07.30 – 16.00 WIB. Biaya tiket masuk untuk anak-anak yaitu Rp2.000 dan Rp4.000 untuk dewasa.


Puri Maerokoco

Puri Maerokoco berada di Kecamatan Semarang Barat. Nama “Maerokoco” diambil dari salah satu bagian epos Mahabarata yang mengisahkan tentang keinginan salah seorang dewi memiliki seribu bangunan hanya dalam waktu semalam, dikutip dari Merdeka.com.

Puri Maerokoco disebut taman mininya Jawa Tengah (Jateng). Wisatawan dapat belajar keanekaragaman yang ada di Jateng.

Terdapat rumah adat dari 35 kabupaten/kota di Jateng yang masing-masingnya diisi berbagai macam budaya dan industri khas daerah.

 

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Terkini di Sukabumi, Salah Satunya Diresmikan Menko Luhut

 

 

Komentar